Empat sandera asal Malaysia diancam dieksekusi penggal oleh kelompok Abu Sayyaf di Filipina, setelah tenggat untuk menebus mereka berakhir hari ini (30/4/2016).
Keluarga dari empat warga Malaysia kini berdoa untuk keselamatan mereka.
Pihak keluarga menyebut uang tebusan yang dituntut kelompok Abu Sayyaf
sebesar 30 juta Ringgit Malaysia atau sekitar Rp101 miliar.
Wong Chi Ming, ayah dari dua bersaudara yang disandera Abu Sayyaf
mengatakan bahwa semua yang mereka bisa lakukan sekarang adalah berdoa
supaya empat sandera tidak akan dirugikan oleh orang-orang bersenjata.
Keempat sandera asal Malaysia itu adalah dua bersaudara; Wong Teck Pang,
31, dan Wong Teck Chi, 29. Kemudian sepupu mereka; Johnny Lau Jung
Hien, 21, dan Wong Hung Sing, 34 (bukan kerabat).
Mereka diculik dari kapal tunda mereka oleh orang-orang bersenjata Filipina di dekat Pulau Ligitan, pada 1 April 2016.

Wong mengatakan bahwa dia telah menunggu waktu yang menyedihkan bagi
anaknya untuk menghubunginya kembali setelah kontak terakhir mereka
sepekan lalu.
”Percakapan terakhir kami pada tanggal 23 April,” kata Wong, seperti dikutip The Star.
”Dia bilang dia akan menelepon kembali dalam dua sampai tiga hari ke
depan. Tapi sekarang sudah enam hari dan kita masih menunggu
teleponnya,” ujar Wong.
Ditanya berapa banyak uang yang sudah terkumpul dari masyarakat untuk
menebus anaknya, Wong mengatakan dia tidak tahu karena jumlahnya belum
dihitung.
”Banyak orang menyumbangkan uang untuk membantu menyelamatkan empat
sandera. Kami mengambil kesempatan ini untuk berterima kasih kepada
mereka semua,” ucap Wong.
Keluarga Wong mengaku telah membuka rekening bank untuk menerima
sumbangan. Rekening itu sempat dibekukan oleh Bank Negara awal pekan ini
karena ada kelainan, namun rekening sekarang dicairkan kembali.
Pemerintah negara bagian Sarawak, Malaysia, sebelumnya telah mengumumkan
bahwa mereka akan membantu keluarga untuk bisa membebaskan empat
sandera itu dari Abu Sayyaf.
Wong Soon Koh, politikus Partai Barisan Nasional telah mengunjungi rumah
Wong pada Rabu malam. Dia mengutarakan niatnya untuk membantu para
sandera terbebas dari kelompok bersenjata Filipina itu.
Sebanyak 14 warga negara Indonesia (WNI) juga disandera kelompok
penculik bersenjata di Filipina yang diyakini dari faksi Abu Sayyaf.
Pemerintah Indonesia terus berkoordinasi dengan Pemerintah Filipina
untuk menyelamatkan 14 WNI.