Tertertidur Di dalam Bus Kota Palembang, Gadis Ini Di Genjot Di Balik Jok Belakang

Berita Crot
Arfis Hariyanto (18), penduduk KI Marogan Lorong Remifa, Kecamatan Kertapati, Palembang, ini terpaksa mesti menghabiskan saat saat mudanya di balik jeruji besi.

Pelaku Arfis diringkus usai melakukan pemerkosaan kepada IS (16), yg dipercaya pelaku sbg pacarnya. Tindakan bejat Arfis terungkap sesudah korban IS mengadukan tindakan pelaku ke orangtuanya.

Info yg Informasi yang dihimpun, pemerkosaan yg dilakukan IS berlangsung kepada Sabtu 25 Juni 2016 dini hri. dimana sebelum kejadian itu, pelaku & korban membuat janji utk berjumpa di kawasan Kilometer 11, Palembang.

Usai berjumpa di area yg dijanjikan, pelaku yg kesehariannya yang merupakan kondektur bus rute Kilometer 12-Kertapati ini pula menggandeng korban buat berkeliling bersama bus kota yg dikondekturinya sembari menemani pelaku bekerja.

Kala itulah, timbul niat bejat pelaku. Waktu itu, pelaku menawari korban buat menginap & beristirahat di bus tersebut, sebab tengah malam telah larut. Tetapi bukannya istirahat, pelaku justru membujuk korban utk berhubungan intim.

"Kita tangkap pelaku berdasarkan laporan korban & orangtuanya," ungkap Kasat Reskrim Polresta Palembang Kompol Maruly Pardede, terhadap jurnalis, Sabtu (25/6/2016).

Menurut Maruli, dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku telah dua kali jalankan hal itu. "Aksi itu dilakukan pelaku dua kali pada hri yg sama di jok belakang bus," terangnya.

Sekarang, pihaknya tetap laksanakan pemeriksaan intensif kepada pelaku. "Korban masihlah di bawah usia. Utk itu pelaku dapat dijerat bersama Pasal 81 Undang-undang Perlindungan Anak bersama ancaman kurungan 15 th penjara," tegasnya.

Sementara itu, korban IS mengaku ia dipaksa buat melayani nafsu bejat pelaku. Di mana disaat beliau sedang tertidur lelap di dalam bus kota tersebut, pelaku menggerayanginya.

"Ketika bangun, aku menonton pelaku hendak memperkosa aku. Aku sudah melawan & menjerit, tetapi tak ada yg mendengar," ujarnya waktu melaporkan kejadian itu.

Sedangkan Arfis membantah lakukan pemaksaan pada korban. Menurut tersangka hubungan intim itu terjadi di lakukan atas dasar sama sama mu . "Kami pacaran telah dua bln. Disaat aku ajak bermain(jalinan intim) beliau ingin. Aku tak maksa," singkatnya.