Buset ! Sahur On The Road Didekat Istana Negara, Pemuda Dihadang Samurai dan Clurit


Niat baik melakukan kegiatan sosial saat Ramadan berbuntut musibah. Itulah yang dialami alumnus dan pelajar SMA Negeri 86 Jakarta Selatan saat melakukan kegiatan sahur on the road (SOTR), Sabtu lalu (25/6). Mereka diserang sekelompok orang.  

Awalnya, para peserta SOTR ini tidak merasakan kekhawatiran apapun. Lantaran, sahur on the road adalah agenda rutin tahunan setiap Ramadan. Apalagi, tahun sebelumnya kegiatan ini berjalan aman dan lancar. 

Peristiwa penyerangan itu terjadi berawal saat para peserta SOTR ini berada di depan Indomaret, Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat, tidak jauh dari Pos Polisi Harmoni dan kompleks Istana Negara. Tiba-tiba sekelompok pemuda dan pemudi menyetop dan menyerang peserta SOTR. Sontak para peserta itu kaget. Apalagi para pengadang membawa senjata tajam berupa samurai, celurit dan pisau lipat. 

Adel (19), salah seorang korban yang dirampas telepon genggamnya, mengaku sampai sekarang masih shock. Bagaimana tidak, dia ditodong pisau oleh salah satu pelaku sehingga terpaksa menyerahkan ponsel merek Samsung yang baru 3 bulan dibelinya.

”Semula saya melawan dengan nada tinggi, tapi beberapa orang menghampiri dengan senjata tajam terhunus, kejadiannya sangat cepat, mereka merampas HP lalu kabur,” ujarnya seraya menambahkan, yang merampas ponselnya adalah seorang perempuan mengaku anak Kampung Jawa. 

”Serahin barang-barang lo, kalau mau selamat,” kata Adel menirukan ucapan pelaku. 

Niat baik melakukan kegiatan sosial saat Ramadan berbuntut musibah. Itulah yang dialami alumnus dan pelajar SMA Negeri 86 Jakarta Selatan saat melakukan kegiatan sahur on the road (SOTR), Sabtu lalu (25/6). Mereka diserang sekelompok orang.  

Awalnya, para peserta SOTR ini tidak merasakan kekhawatiran apapun. Lantaran, sahur on the road adalah agenda rutin tahunan setiap Ramadan. Apalagi, tahun sebelumnya kegiatan ini berjalan aman dan lancar. 

Peristiwa penyerangan itu terjadi berawal saat para peserta SOTR ini berada di depan Indomaret, Jalan Ir. H. Juanda, Jakarta Pusat, tidak jauh dari Pos Polisi Harmoni dan kompleks Istana Negara. Tiba-tiba sekelompok pemuda dan pemudi menyetop dan menyerang peserta SOTR. Sontak para peserta itu kaget. Apalagi para pengadang membawa senjata tajam berupa samurai, celurit dan pisau lipat. 

Adel (19), salah seorang korban yang dirampas telepon genggamnya, mengaku sampai sekarang masih shock. Bagaimana tidak, dia ditodong pisau oleh salah satu pelaku sehingga terpaksa menyerahkan ponsel merek Samsung yang baru 3 bulan dibelinya.

”Semula saya melawan dengan nada tinggi, tapi beberapa orang menghampiri dengan senjata tajam terhunus, kejadiannya sangat cepat, mereka merampas HP lalu kabur,” ujarnya seraya menambahkan, yang merampas ponselnya adalah seorang perempuan mengaku anak Kampung Jawa. 

”Serahin barang-barang lo, kalau mau selamat,” kata Adel menirukan ucapan pelaku. 


SHARE

Milan Tomic

selamat membaca

  • Image
  • Image
  • Image
  • Image
  • Image