Desa Ini Wajibkan Calon Pengantin Pintar Mengaji Dengan Sanksi Denda
![]() |
| Beritacrot - Desa Ini Wajibkan Calon Pengantin Pintar Mengaji Dengan Sanksi Denda |
BEritaCrot, RUMBIA - kalau di sekian banyak negeri persetujuan pernikahan terbilang cukup gampang, lain halnya di Desa Ujung Bulu, Kecamatan Rumbia, Kabupaten Jeneponto, propinsi Sulawesi Selatan.
Peraturan Desa (Perdes) di Desa Ujung Bulu tersebut mewajibkan pasangan yg mau menikah harus pintar mengaji.
"Ya jika di desa sini sejak 2007 hingga saat ini itu wajib fasih membaca Al Quran," ucap Kepala Desa Ujung Bulu, Mansur di temui di rumahnya.
Jika tak fasih membaca Al Quran maka akan didenda Rupiah 1 juta per orang.
"Kita denda satu juta jikalau tak fasih membacanya, berlaku bagi seluruh penduduk yg mau menikah di desa ini, tanpa terkeculi," terang Mansur.
Tujuannya, lanjut Mansur, supaya pasangan khususnya jejaka mudi ini seluruhnya berbudi mengaji," ujar Mansur.
Sejauh ini sudah sebanyak 40 pasangan yg didenda lantaran tak pandai mengaji.
Uang hasil denda tersebut di masukkan dekat dana kas tempat ibadah di tiap dusun yg menjadi tempat melangsungkan akad nikah.
Tidak cuma wajib berpendidikan mengaji, nyata-nyatanya aturan hajatan pernikahan di Desa Ujung Bulu tak memperbolehkan adanya musik elekton dikala pesta.
"Kita disini dari dulu hingga saat ini tak memperbolehkan adanya musik elekton dikala perhelatan, ucap Mansur.
Alasannya, lanjut Mansur, lebih banyak mudaratnya di banding manfaatnya, sebab kita perhatikan dengan penampilan elekton kala ini.
Namun, tak di perbolehkannya musik elekton bukan berarti tak ada hiburan pada perhelatan pernikahan di Desa Ujung Bulu.
Ternyata, sejak era ninik moyang di rumpung penduduk Ujung Bulu, wujud hiburan waktu perhelatan pernikahan berbentuk pameran peragaan bela diri.
"Jadi kita daridulu sudah ada seni beladiri lokal semacam silat, yg kita pelihara sampai saat ini dan wajib kita perlihatkan disaat hajatan, kata Mansur.
Tak cuma kalangan bujang, nyaris seluruhnya penduduk di desa Ujung Bulu tahu beladiri lokal tersebut.
"Terakhir itu dua pekan lalu ada 80 warga, laki - laki terus wanita seluruhnya kita latih disini, anak muda dan orang tua juga, terang Kades punya rambut gondrong tersebut.
Peragaan bela diri ini diperagakan oleh warga desa setempat.


