Keluarga korban yg hadir yakni Junaedi yg serta Ketua RW 11 Samadikun Utara, Kecamatan Lemahwungkuk, Kota Cirebon, jabar.
"Keluarga meminta kawat gigi & lensa kontak Vin dilepas, sekaligus meminta hukuman berat bagi para tersangka," ucap Kasat Reskrim Polres Cirebon Kota AKP Galih Wardani
Tim dokter, lanjutnya, menyebutkan kesediaan mengabulkan permintaan itu. Tapi, kawat gigi & lensa kontak Vin ketahuan sudah hancur. Beliau mengaku, jenazah Vin masihlah terlihat utuh, biarpun sedikit lembek, dikala autopsi dimulai.
"Darah pula tetap mengucur dari kain kafan, terutama di sektor kepala," menurutnya.
Proses autopsi tersebut mendapat perhatian dari banyaknya anggota DPRD Kota Cirebon. Salah satunya, Ketua Komisi C DPRD Doddy Arianto. Dirinya berencana menindaklanjuti kasus ini ke Lembaga Pendidikan (Disdik) Kota Cirebon.
"Supaya ke depan tidak berjalan kriminal seperti itu lagi. Aku pula minta pihak kepolisian bertindak lebih keras terhadap sekelompok motor yg berpotensi jalankan kriminil lebih fatal," pintanya di sela autopsi.
Pihaknya pun berencana menggandeng banyaknya organisasi penduduk, organisasi kepemudaan, disdik, ataupun Lembaga kesehatan (dinkes) utk memberantas pemicu terjadinya kriminil, salah satunya berupa obat-obatan terlarang. Katanya, kontrol & pengawasan mesti dilakukan dengan kepolisian, sekaligus mengedukasi para pelajar & kalangan belia lain buat memberantas obat-obatan terlarang atau zat adiktif yang lain.
Diberitakan diawal mulanya, makam Vin dibongkar polisi hri ini. Vin (16) merupakan korban pemerkosaan & penganiayaan sekelompok orang yg diduga geng motor terhadap 27 Agustus 2016.
Tim forensik Disaster Victim Identification (DVI) Polda Ja-bar RS Bhayangkara Indramayu didampingi deretan Polres Cirebon Kota mengautopsi jenazah Vin dgn membongkar makamnya di Desa Pasindangan, Kecamatan Gunungjati, Kab Cirebon.
ayo buruan discount besar besaran
2D: 29%
3D: 59%
4D: 66%
BURUAN KLIK
selamat membaca
